Segalanya bergerak cepat di dunia sepak bola dan tidak ada yang paling menarik jika melihat Premier League yang berstatus sebagai kompetisi liga teratas di Inggris.
Bukan tanpa sebab, hal itu karena jadwal sepak bola di Inggris terkenal padat sehingga sedikit saja melakukan kesalahan bisa berdampak pada perjalanan musim secara keseluruhan. Karena situasi itu pula, tak heran jika seorang manajer seringkali menjadi sasaran kritik.
Oleh karena itu, jangan heran jika akhir turnamen seperti Euro 2020 dan Copa America 2021 langsung menyatu dengan jadwal pertandingan Premier League dan hari-hari terakhir jendela transfer musim panas.
Kembali membahas manajer di Premier League, ada beberapa kejutan seperti Crystal Palace yang menunjuk Patrick Vieira sebagai pengganti Roy Hodgson beberapa waktu lalu. Selain itu, ada juga Rafael Benitez yang diangkat sebagai manajer baru Everton selepas kepergian Carlo Ancelotti.
Hal terakhir tampaknya cukup kontroversial karena Benitez pernah melatih Liverpool dan meraih berbagai kesuksesan.
Melihat Premier League musim 2021/2022 segera bergulir, akan menarik membahas siapa saja manajer top yang akan berusaha membawa timnya mencapai target atau menjadi juara Premier League musim 2021/2022:
Marcelo Bielsa
Ini bukan Leeds United seperti yang dulu. Era keemasan klub sebelumnya di bawah asuhan Don Revie dan Howard Wilkinson ditempa pada gaya sepak bola yang disebut ‘kompetitif’. Namun Leeds United ala Bielsa lebih ofensif dan tampil tak kenal lelah di atas lapangan.
Kehadiran Bielsa mampu mengubah Liam Cooper, Kalvin Phillips, Patrick Bamford dan Stuart Dallas menjadi pemain top Premier League, sementara Raphinha dan Rodrigo adalah tambahan yang cerdas. Tidak ada keraguan bagaimana kualitas seorang Marcelo Bielsa saat menangani sebuah tim.
Melihat pencapaian di musim sebelumnya, dan dengan tambahan pemain di bursa transfer musim panas ini, bukan tidak mungkin Leeds United akan tampil di kompetisi Eropa dalam waktu dekat.
Brendan Rodgers
Premier League merindukan sosok Brendan Rodgers ketika dia berada di Skotlandia. Dia adalah manajer yang selalu bisa membuat timnya tampil agresif dan ofensif, sepak bola yang layak ditonton.
Sedangkan Leicester City gagal ke Liga Champions karena tersandung di akhir musim, akan sulit untuk menganggap itu sebagai tanda kemunduran karena Leicester City memenangkan Piala FA untuk pertama kalinya di bawah asuhan Brendan Rodgers.
Yang pasti, Rodgers terus menunjukkan kemampuannya sebagai manajer yang bisa melakukan pengembangan. Kemudian perlu diingat juga bahwa Leicester City masih bisa bersaing di Liga Europa musim 20201/2022.
Rafael Benitez
Baru didatangkan Everton, Rafael Benitez tampaknya benar-benar kontroversial mengingat dia pernah melatih Liverpool yang notabene adalah musuh bebuyutan The Toffees.
Selama di sisi lain Merseyside, Benitez memenangkan gelar Piala FA, Community Shield, Liga Champions dan Piala Super UEFA.
Selain Liverpool, Benitez juga sempat melatih klub Inggris lainnya seperti Chelsea dan Newcastle United, di mana nama yang pertama berhasil dibawanya meraih gelar Liga Europa pada musim 2012/2013.
Kehadiran Rafael Benitez di Everton tentu bukan penurunan kualitas sepeninggal Carlo Ancelotti. Hal itu karena sang manajer asal Spanyol sangat memahami karakter sepak bola Inggris dan pernah beberapa kali dinobatkan sebagai Manager of The Month.
Ole Gunnar Solskjaer
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, tentu memiliki poin yang harus dibuktikan di musim 2021/2022.
Diangkat pada tahun 2018, Solskjaer memulai sebagai caretacker sebelum mengambil alih peran penuh waktu pada tahun 2019. Dalam dua musim sejak itu, sang juru taktik asal Norwegia tentu dapat membanggakan banyak hal positif.
Solskjaer membawa The Red Devils finish di posisi tiga klasemen pada musim penuh pertamanya, menikmati paruh kedua musim 2019/2020 yang sangat baik dengan hadirnya Bruno Fernandes. Musim berikutnya di Premier League, dia membantu United finish kedua klasemen. Ini adalah pertama kalinya dalam tiga tahun Manchester United finish sebagai runner-up.
Meskipun bisa diakui tentang peningkatan yang telah dilakukan Ole di United, faktanya adalah dia belum memenangkan trofi. Hal yang paling dekat terjadi di Liga Europa 2020/2021, saat kalah dengan skor 1-0 dari Villarreal di final.
Dengan nama Manchester United yang sebelumnya identik dengan trofi, Solskjaer akan memiliki tekanan cukup besar, apalagi perekrutan Jadon Sancho harus segera dibuktikan di atas lapangan.
Jurgen Klopp
Liverpool akhirnya mengangkat trofi Premier League setelah 30 tahun, dan Jurgen Klopp adalah sosok dari pencapaian itu. Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa saat The Reds dinobatkan sebagai juara dengan rekor tujuh pertandingan tersisa dalam sejarah sepakbola Inggris pada musim 2019/2020.
Dia juga berhasil membawa Liverpool memenangkan Liga Champions di musim sebelumnya. Namun ada catatan penting di musim 2020/2021, dengan kegagalan mempertahankan status juara dan harus bersusah payah masuk ke empat besar klasemen.
Thomas Tuchel
Kinerja Thomas Tuchel yang luar biasa bersama beberapa klub seperti Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain, juga diaplikasikan ke Chelsea. Segala hal yang luar biasa membawa Thomas Tuchel menjadi salah satu manajer terbaik Premier League musim 2020/2021.
Pria berkebangsaan Jerman itu bergabung dengan Chelsea pada 26 Januari dan melakukan pendekatan berbeda untuk membalikkan keadaan di Stamford Bridge. Para pemain seperti Antonio Rudiger dan Marcos Alonso dikembalikan ke skuat utama, saat dia menerapkan formasi 3-4-1-2. Perubahan dramatis membuat Chelsea tak terkalahkan dalam 14 pertandingan beruntun di semua kompetisi.
Selain itu, mereka mencatatkan 12 clean sheet selama periode ini. Chelsea naik ke posisi empat klasemen dan mengamankan zona Liga Champions meskipun kalah 2-1 dari Aston Villa. Tuchel juga membawa Chelsea ke final Piala FA, di mana mereka kalah 1-0 dari Leicester City. Namun itu bukan satu-satunya final yang akan mereka ikuti, karena mereka mengalahkan Manchester City di final Liga Champions untuk mencetak sejarah baru.
Satu-satunya kritik terhadap Chelsea di bawah asuhan Tuchel adalah ketidakmampuan mereka untuk mencetak gol lebih konsisten dari lini serang. Hal itu terlihat karena pencetak gol terbanyak Chelsea di Premier League adalah Jorginho dengan koleksi tujuh gol, yang semuanya berasal dari titik penalti.
Pep Guardiola
Tidak mengejutkan jika Pep Guardiola masuk daftar ini, karena apa yang telah dia lakukan sejak memimpin Manchester City pada musim panas 2016.
Diberkati dengan segudang pemain kelas dunia, dapat dikatakan bahwa Guardiola telah mengubah Manchester City menjadi salah satu klub terbaik di dunia. Menawarkan kedalaman skuat yang luar biasa, Citizens tampaknya hampir memiliki dua tim berkekuatan penuh.
Guardiola telah menjadi manajer yang sangat sukses dan rekor jadi bukti setelah memenangkan tiga gelar Premier League, empat Piala EFL dan Piala FA dalam lima tahun di Etihad Stadium. Namun, target terbesar dari semuanya, Liga Champions, masih sulit diraih.
Guardiola pun mendapat dukungan finansial yang besar sehingga dia selalu diberi kebebasan untuk merekrut pemain yang dibutuhkan demi membangun sistem. Dengan skuat bernilai lebih dari 1 miliar US Dollar dan jendela transfer masih dibuka, pria asal Spanyol itu perlu membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu manajer terbaik di dunia di musim 2021/2022.
Mau tahu segala hal tentang Premier League? Atau berita terbarunya di tahun 2021? Simak terus ulasannya di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan