Naomi Osaka berhasil menjadi juara turnamen tenis AS Terbuka setelah mengalahkan petenis tuan rumah Serena Williams dengan skor 6-2, 6-4 pada hari Minggu (9/9/2018). Hasil ini cukup mengejutkan sebab sebelumnya Serena lebih diunggulkan untuk dapat memenangkan pertandingan.
Berkat hasil ini, Osaka yang baru berusia 20 tahun meraih gelar Grand Slam pertamanya. Dirinya menjadi petenis Jepang pertama yang berhasil memenangkan gelar ini.
Hasil judi tenis ini memang tak seperti perkiraan banyak bettor tenis. Serena walaupun kaya pengalaman ternyata dapat ditaklukkan oleh petenis berusia 20 tahun tersebut.
Perselisihan dengan Wasit
Dalam pertandingan final tunggal putri AS Terbuka ini juga diwarnai dengan terjadinya perselisihan antara Serena Williams dengan wasit Carlos Ramos.
Perselisihan tersebut bermula ketika Serena mendapatkan peringatan dari wasit karena menerima instruksi dari pelatih Patrick Mouratoglou. Namun Serena menyebut kalau dirinya belum menerima instruksi apapun dari Mouratoglou.
Setelah itu Serena kembali melanjutkan pertandingan. Namun Serena gagal menunjukkan penampilan terbaiknya dan kemudian membanting raketnya di lapangan. Hal ini pun kemudian membuatnya mendapatkan peringatan kembali dari wasit Ramos serta mendapatkan penalti satu poin. Akan tetapi Serena tak menerima keputusan tersebut.
Bahkan Serena menyebut Ramos sebagai “pencuri” karena mengambil poin darinya.
Ya, Williams bertanding dalam kondisi yang tak stabil. Walau sudah berusaha meminta bantuan dari supervisor Grand Slam, Donna Kelso, namun tak ada yang berubah. Hingga akhirnya Serena pun berhasil dikalahkan oleh Naomi Osaka.
Serena tetap memberi ucapan selamat kepada petenis Jepang itu. Osaka sendiri merasa senang karena bisa meriah gelar Grand Slam pertamanya. Disebutkannya Serena merupakan petenis idolanya dan bertanding melawan petenis tersebut serasa mimpi baginya.
Serena pun memuji penampilan Osaka sangat baik. “Dia pantas untuk menjadi juara,” tambah Serena.
Kunci kemenangan Osaka atas Serena Willimas adalah kekuatan dan kecepatannya. Sehingga Williams tak mampu mengembangkan permainan. Apalagi setelah Serena berkonfrontasi dengan wasit membuat fokus permainannya menjadi tidak bagus.
Serena sebetulnya memiliki motivasi tersendiri untuk menjuarai turnamen tenis ini. Sebab hal itu bisa menjadikannya sebagai petenis wanita pertama yang meraih tujuh kali juara US Open, sejak era Open dimulai. Akan tetapi hal itu tak dapat diwujudkannya.
Tak hanya Serena yang bersedih. Pendukung Serena pun ikut sedih karena menganggap apa yang dilakukan oleh wasit tidak adil terhadap Serena Williams.
Juara US Open di Usia 20 Tahun
Bagi Naomi Osaka, kemenangan ini luar biasa. Sebab di saat usianya baru 20 tahun, petenis ini sudah berhasil meraih trofi AS terbuka.
Masa hidup Osaka sendiri lama di Amerika Serikat. Dirinya pindah ke negeri Paman Sam ini pada usia 3 tahun dan mengidolakan Serena Williams. Bahkan ketika dirinya sekolah di tingkat tiga, dirinya membuat tugas laporan sekolah mengenai Williams.
Osaka menyebut Serena adalah idolanya dan dirinya ingin seperti petenis pujaannya itu.
Ya, di pertandingan final ini, Osaka mampu tampil lebih baik dibandingkan dengan Serena. Osaka mampu memukul bola lebih keras dan juga mampu bergerak lebih cepat. Hal itulah yang membuat Serena sulit untuk menandingi petenis Jepang tersebut.
Selain itu, Serena juga banyak membuat kesalahan sendiri yang menghasilkan poin bagi lawannya. Servis Serena juga berhasil dipatahkan oleh Osaka dan menjadi sulit bagi petenis AS tersebut untuk mengejar ketertinggalannya.
Pada set kedua, suasana menjadi kacau ketika Serena mulai terlibat perselisihan dengan wasit Ramos. Serena merasa tidak bersalah dan merasa tidak melakukan kecurangan.
Pada set kedua, sebetulnya Serena sempat memimpin skor 3-1. Akan tetapi kemudian berhasil bangkit dan kemudian Serena membanting raketnya. Hal inilah yang kemudian membuat Serena mendapatkan hukuman poin.
Serena tak gentar begitu saja dan berani meminta Ramos untuk meminta maaf padanya. Kemudian Osaka berhasil memimpin menjadi 4-3 dan Williams masih belum bisa fokus. Bahkan kemudian Williams menyebut wasit itu sebagai “pencuri” yang membuatnya kembali dihukum. Osaka kemudian unggul 5-3.
Serena belum bisa tenang dan masih berusaha untuk mengatakan perlakukan tidak adil yang diterimanya kepada official. Hingga akhirnya Serena pun kalah dengan skor 4-6 pada set kedua.
Naomi Osaka pun menjadi pemenang di tunggal putri US Open 2018 ini. Memang apa yang dialami oleh Serena ini membuatnya kehilangan fokus selama pertandingan dan hal itu berpengaruh besar terhadap kekalahan yang dialaminya.
Saat perayaan kemenangan dilakukan, nampak semuanya terlihat tidak seperti biasanya. Naomi Osaka tidak meluapkan kegembiraan. Dirinya menyadari dengan apa yang terjadi dan dialami oleh Williams. Hal ini turut membuatnya bersimpati.
Ya, upaya Serena Williams untuk meraih gelar grand slam ke-24 kandas di tangan petenis Jepang ini. Walaupun begitu, dirinya sudah berusaha keras hingga akhirnya berhasil mencapai babak final.
Itulah hasil pertandingan final US Open putri. Sudah muncul juara baru dan dengan usia Naomi Osaka yang masih begitu muda, masa depan petenis tersebut bisa dibilang sangat menjanjikan. Nantikan info tenis selanjutnya di blog SBOBET ini.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita TENIS dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan