Virus corona sedang menebar ancaman ke seluruh penjuru dunia saat ini. Akibat maraknya virus corona, semua aktivitas yang berkaitan dengan kompetisi ataupun yang lainnya terpaksa harus ditunda terlebih dahulu. Contoh saja kompetisi sepak bola yang berada di Italia, yaitu Serie A. Serie A terpaksa harus dihentikan karena virus corona sedang menyerang Italia dengan sangat berbahaya. Italia menjadi salah satu negara yang palin parah terkena dampak dari virus corona. Tak hanya Serie A, bahkan kompetisi olahraga lainnya seperti NBA, EPL, Bundesliga dan termasuk turnamen tenis ATP terpaksa harus dihentikan untuk sementara waktu.
Para pencinta tenis di seluruh dunia tentu kecewa karena turnamen tenis ATP terpaksa harus dihentikan. Akibat virus corona yang sedang menyerang dunia, maka turnamen tenis ATP menangguhkan kalender tur tenis profesional putra selama enam minggu. Penangguhan tersebut mengakibatkan semua acara ATP Tour dan ATP Challenger Tour yang rencananya akan dijadwalkan hingga dan termasuk minggu 20 April tidak akan terjadi. Keputusan ini tentu sangat mengecewakan bagi para pencinta tenis di seluruh dunia. Sebelum jenis turnamen tenis ATP juga sudah dibatalkan, di antaranya adalah: BNP Paribas Open di Indian Wells, Miami Open, Fayez Sarofim & Co di Houston, Grand Prix Hassan II di Marrakech, Monte Carlo Masters, Barcelona Open Banc Sabadell, dan Hungaria Open di Budapest.
Turnamen Tenis Ditunda
Penundaan turnamen tenis ATP Tour selama enam minggu terjadi setelah deklarasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu mengumumkan bahwa COVID-19 atau virus corona merupakan pandemi global dan pembatasan perjalanan 30 hari yang diumumkan oleh Amerika Serikat untuk warga negara asing dari 26 negara Eropa.
Penundaan ini mengikuti sejumlah perintah pemerintah daerah tentang pembatasan, larangan atau pembatalan pertemuan atau acara publik. ATP telah mengamati dengan cermat situasi yang berkembang pesat terkait dengan virus corona, mengambil saran dari para ahli medis dan penasihat perjalanan dan berkonsultasi dengan semua pihak berwenang setempat, dan akan terus meninjau kelayakan acara-acara berikutnya dalam kalender musim ini.
ATP secara hati-hati meninjau dampak luas dari situasi yang berkembang ini terkait dengan poin-poin pemeringkatan ATP FedEx, dan setiap keputusan akan diumumkan pada waktunya. Selain itu, dalam kolaborasi penuh dengan ITF, poin peringkat FedEx ATP tidak akan tersedia di acara tur Tenis Dunia ITF selama periode penangguhan.
Ketua ATP, Andrea Gaudenzi, mengatakan dalam pernyataan resminya menyampaikan secara lengkap:
“Ini bukan keputusan yang dianggap enteng dan itu merupakan kerugian besar bagi turnamen, pemain, dan penggemar kami di seluruh dunia. Namun kami percaya ini adalah tindakan bertanggung jawab yang diperlukan saat ini untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para pemain, staf, komunitas tenis yang lebih luas, dan kesehatan masyarakat umum dalam menghadapi pandemic global ini. Sifat olahraga kami di seluruh dunia dan perjalanan internasional yang diperlukan menghadirkan risiko dan tantangan yang signifikan dalam keadaan saat ini, seperti halnya arahan yang semakin ketat yang dikeluarkan oleh otoritas setempat. Kami terus memonitor ini setiap hari dan kami menantikan Tour dimulai kembali ketika situasinya membaik. Sementara itu, pikiran dan harapan baik kami bersama semua orang yang telah terkena virus”.
Penangguhan acara ATP berlangsung dengan efek yang langsung, artinya turnamen ATP Challenger minggu ini di Nur-Sultan, Kazakhstan, dan Potchefstroom, Afrika Selatan, tidak dapat diselesaikan.
Hingga Mei 2020
Selain turnamen tenis ATP, beberapa turnamen lainnya juga ikut dibatalkan akibat virus corona yang mulai mewabah. Asosiasi Tenis Wanita (WTA) telah mengumumkan pembatalan turnamen menyusul ancaman virus corona. Bahkan, baru-baru ini mereka menutup seluruh turnamen tenis hingga 2 Mei 2020.
Dalam pernyataan tersebut, terdapat tiga turnamen terdekat yang akan dibatalkan, yaitu turnamen Stuttgart, Istanbul dan Praha.
“Karena wabah virus corona yang sedang berlangsung secara global, maka turnamen WTA di Stuttgart, Istanbul dan Praha tidak akan diadakan sesuai dengan jadwal” demikian pernyataan resmi WTA.
Untuk turnamen tenis setelahnya, WTA mengaku belum bisa mengambil keputusan. Pekan depan mereka berencana membahas keberlangsungan turnamen tenis yang mulai memasuki musim clay (tanah liat).
Lalu, turnamen tenis lainnya yang ditunda karena terdampak virus corona adalah turnamen Grand Slam Prancis Terbuka 2020. Padahal turnamen ini merupakan turnamen baru yang ada di dalam tenis. Namun sayang, Grand Slam Prancis Terbuka harus ditunda demi mencegah penularan virus corona.
Roland Garros, sebutan untuk turnamen Grand slam Prancis Terbuka–yang tahun lalu dimenangkan oleh Rafael Nadal— rencananya akan digelar di Paris, pada tanggal 24 Mei 2020. Namun sayangnya turnamen ini terpaksa harus sampai tanggal 21 September 2020. Tanggal tersebut pas sekali sepekan setelah jadwal final Amerika Serikat Terbuka.
Presiden Federasi Tenis Prancis (FFT), Bernard Giudicelli, mengatakan bahwa pihaknya sangat berat mengumumkan penundaan tersebut. Namun, untuk mendukung upaya dunia mengatas pandemic corona, maka Prancis Terbuka terpaksa mengambil langkah untuk menunda turnamen tersebut.
Virus corona memang telah membuat kompetisi-kompetisi olahraga di dunia terpaksa ditunda atau bahkan dihentikan. Selain Prancis Terbuka, piala Eropa dan Copa America sudah ditunda terlebih dahulu. Semoga saja wabah corna segera berlalu dan kompetisi tenis pun bisa bergulir kembali.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita TENIS dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan