Dari berita tenis ATP, pemain tenis dengan koleksi 17 gelar juara Grand Slam, Novak Djokovic mengadakan Adria Tour. Sebuah ajang yang akan berlangsung di 4 negara Balkan selama periode 13 Juni sampai dengan 5 Juli.
Salah satunya yang kota pemberhentian dari Adria Tour adalah Kota Zadar di Kroasia. Dimana beberapa nama pemain tenis terbaik dunia akan bersaing pada periode 21 – 22 Juni mendatang. Adria Tour juga berlangsung di Montenegro, Bosnia dan Serbia.
“Kompetisi akan berlangsung di Clay Court. Kami pun harus siap ketika tampil di Hard Court. Namun tim Novak masih ingin bermain di Clay Court.”beber Ivanisevic.
“Kami masih terus menantikan kabar terakhir terkait jumlah penonton yang memperoleh izin menyaksikan aksi-aksi para pemain tenis terbaik dunia nanti. Kompetisi itu akan berlangsung di sebuah stadion dengan kapasitas penonton mencapai 9.000 orang. Saya sangat berharap kami dapat memperoleh izin untuk mengisi setengah dari kapasitas tersebut. Supaya para kami dapat melihat aksi para petenis terbaik di dunia saat ini.”
“Kompetisi itu jelas menjadi peluang sangat luar biasa untuk mempertontonkan keindahan Kroasia khususnya kota Zadar yang dianggap bebas dari pandemi COVID-19 dan untuk mengundang banyak turis datang kesini. Zadar sukses membuktikan diri jika kota ini bukan hanya tentang bola basket saja. Namun juga tenis dengan bukti 2 gelaran Davis Cup yang mampu diorganisir dengan begitu sempurna. Saya tidak pernah ragu jika kompetisi ini dapat berjalan dengan jauh lebih baik. Semua juga sudah tahu para pemain tenis datang dari luar, mereka akan memperoleh kepuasan luar biasa disini.”
Bermain Dalam Resiko
Seluruh tournament tenis telah ditunda mulai awal Maret 2020 lalu usai begitu banyak negara yang menerapkan pembatasan atau Lock Down dengan tujuan memutus rantai penyebaran COVID-19. Tidak akan ada kompetisi tenis paling tidak hingga awal Agustus 2020 mendatang. Bahkan turnamen tenis Australia Terbuka 2021 kemungkinan juga dibatalkan.
Wimbledon pun wajib dibatalkan untuk pertama kali usai Perang Dunia II. Sedangkan French Open lebih memutuskan untuk menunda hingga September 2020 nanti.
Sedangkan pihak dari US Open yang rencananya akan berlangsung di akhir Agustus 2020 mendatang di New York. Masih meneruskan rencana mereke guna bisa berlangsungnya kompetisi Grand Slam itu. Keputusan akhir diharapkan bisa diambil pada bulan Juni 2020 ini.
“Tentu saja, saya tidak akan pernah melihat para pemain tenis bisa merasa aman 100% tanpa adanya vaksin. Sebab akan selalu ada resiko terjangkit virus itu.”tutur Ram yang sukses meraih gelar juara Grand Slam Ganda Putra pertama pada ajang Australian Open musim ini ke WION TV.
Nadal Tolak US Open
Seluruh kompetisi tenis sudah ditunda bahkan dibatalkan akibat wabah COVID-19 yang mendunia. Sehingga pihak ATP masih membahas terkait kapan dan bagaimana kompetisi dapat berlangsung.
Awal minggu ini, sudah dikabarkan jika beberapa pemain tenis telah diundang guna melakukan diskusi bersama lewat Zoom bersama pihak perwakilan dari ATP. Mereka diharapkan dapat mengajukan jadwal pada sisa musim 2020 ini. Meskipun sejauh ini belum ada pemberitahuan.
Salah satu kompetisi yang tetap akan digelar adalah US Open. Dimana Rafael Nadal adalah sang juara bertahan. Kompetisi US Open dalam beberapa minggu terakhir telah membuat beberapa pilihan. Mulai dari berlangsung tanpa penonton dan bahkan dilaksakan di luar Kota New Yord. Dimana kini Amerika Serikat sudah mencatatkan kurang lebih 374 ribu kasus COVID-19 dengan angka kematian mencapai sekitar 24.000 jiwa.
“Itu bukan kondisi ideal. Seandainya Anda menanyakan hal itu pada saya sekarang, apakah saya akan pergi kesana [New York] dan tampil. Jelas saya akan berkat tidak.” ungkap Rafael Nadal.
“Namun jika dalam beberapa bulan mendatang, saya belum tahu bagaimana kondisi ini akan berjalan. Saya tentu selalu berharap kondisi berkembang jauh lebih baik. Saya sangat yakin mereka dapat mengorganisir kompetisi itu dengan baik. USTA selalu ingin sebuah kompetisi dapat berjalan dengan aman.”
“Saya merasa yakin mereka akan segera membuat keputusan terbaik sekarang ini. Seandainya kompetisi tetap berlangsung, maka wajib digelar dalam keadaan yang sangat aman. Seandainya tidak, menurut pendapat saya, itu tidak bisa diterima logika. Kita wajib bersikap dengan tanggung jawab penuh.”
Keputusan Rafael Nadal
Seandainya kompetisi diteruskan, Rafael Nadal akan melakoni 6 pekan berat. Sebab French Open akan digelar setelah US Open dalam waktu berdekatan. Juga sebagai salah satu juara bertahan, Rafael Nadal total mempunyai 4.000 poin untuk dipertahankan di 2 kompetisi Grand Slam.
“Saya begitu mengagumi federasi tenis di Prancis, akan tetapi untuk sikap keputusan positif mereka. Dan jika mereka ingin membuat langkah maju dengan kompetisinya. Namun sekarang ini, kondisi jauh lebih sulit untuk bisa diprediksi. Jadi, saat ini kita harus mundur kebelakang kemudian melihat bagaimana kondisi akan berkembang. Kita harus menunggu sampai kembali saat aman untuk dapat tampil.”
Nadal kemungkinan besar hanya akan memilih salah satu Grand Slam saja. BEsar kemungkinan dia akan memilih Grand Slam yang sudah sukses dia menangkan 12 kali.
“Saya tidak dapat membuat banyak prediksi. Saya hanya menunggu perkembangan an informasi. Seandainya waktu itu tiba, saya akan membuat keputusan. Saya akan membuat keputusan bersama tim tentang apa yang sudah terjadi. Seandainya waktu itu tiba, kami membuat keputusan terbaik tentang permainan, tubuh saya dan masa depan.”imbuh nadal.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita TENIS dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan