Premier League, terkenal dengan pola permainan cepat dan persaingan sengitnya, telah menjadi panggung di mana banyak bakat sepak bola berkembang selama bertahun-tahun. Namun, di tengah gemerlap dan kemegahan, ada beberapa kali di mana klub menjual pemain terlalu dini, hanya untuk melihat mereka berkembang menjadi bintang di tempat lain.
Dalam artikel kali ini, SBOTOP akan membahas para pemain Premier League yang dijual terlalu cepat, meninggalkan para penggemar dan para ahli sama-sama berpikir apa yang seharusnya terjadi. Penasaran siapa saja?
MOHAMED SALAH [CHELSEA KE AS ROMA]
Periode Mohamed Salah di Chelsea dari 2014 hingga 2016 ditandai oleh waktu bermain yang terbatas dan kesulitan beradaptasi dengan fisik Premier League. Namun, langkahnya selanjutnya ke AS Roma menghidupkan kembali karirnya, menampilkan kecepatan yang luar biasa, penyelesaian klinis dan kemampuan mencetak gol yang produktif.
Penampilan luar biasa Mohamed Salah di Serie A membuatnya pindah ke Liverpool, di mana ia berkembang menjadi salah satu penyerang terbaik dunia, meraih berbagai penghargaan individu dan membantu Liverpool meraih gelar-gelar bergengsi. Hal itu termasuk Liga Champions UEFA dan Premier League yang dinantikan klub selama 30 tahun.
XABI ALONSO [LIVERPOOL KE REAL MADRID]
Setelah sukses di Liverpool, di mana ia menjadi maestro lini tengah yang disukai oleh para penggemar di sisi Anfield, Xabi Alonso pindah ke Real Madrid pada tahun 2009. Rentangan passing, visi dan kecerdasan taktis pria asal Spanyol itu sangat penting dalam kesuksesan Real Madrid selanjutnya, termasuk La Liga dan Liga Champions UEFA.
Kepergian Xabi Alonso meninggalkan kekosongan di lini tengah Liverpool, dan kontribusinya kepada Real Madrid menggarisbawahi nilai dirinya sebagai pemain yang dijual terlalu cepat. Hal itu semakin terbukti ketika ia juga membawa tim nasional Spanyol memenangkan Piala Dunia dan dua kali Euro.
KEVIN DE BRUYNE [CHELSEA KE WOLFSBURG]
Waktu Kevin De Bruyne di Chelsea singkat, ditandai oleh kesempatan terbatas untuk menunjukkan bakatnya di lapangan. Namun, langkah ke Wolfsburg pada tahun 2014 terbukti menjadi titik balik dalam kariernya. Pemain asal Belgia itu berkembang di Bundesliga, menampilkan kreativitas, passing presisi dan insting mencetak golnya.
Penampilannya membuatnya pindah ke Manchester City, di mana ia membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Premier League, memenangkan banyak trofi Premier League dan gelar domestik lainnya serta mendapat penghargaan atas kemampuan playmakingnya yang luar biasa. Melihat kontribusinya, Kevin De Bruyne kini menjadi legenda Manchester City.
GERARD PIQUE [MANCHESTER UNITED KE BARCELONA]
Kepergian Gerard Pique dari Manchester United ke Barcelona pada tahun 2008 mengejutkan, namun ternyata menjadi langkah cerdas bagi raksasa Catalan itu. Meskipun ia memenangkan beberapa trofi di Manchester United, termasuk gelar Premier League, tetapi di Barcelona lah Pique berkembang menjadi salah satu bek tengah terbaik dunia, membentuk kemitraan yang tangguh dengan pemain seperti Carles Puyol dan Javier Mascherano.
Kemampuannya dalam membaca permainan, gaya bermain yang elegan dan kualitas kepemimpinannya sangat penting dalam dominasi Barcelona baik secara domestik maupun di Eropa, membuat kepergiannya dari Manchester United menjadi keputusan yang menyesal di kemudian hari. Sebagai bek legendaris, Gerard Pique juga memiliki karier mentereng di tim nasional Spanyol dengan mempersembahkan gelar Piala Dunia dan juga Euro.
SERGE GNABRY [ARSENAL KE WERDER BREMEN]
Kepergian Serge Gnabry dari Arsenal ke Werder Bremen pada tahun 2016 mengejutkan, terutama mengingat potensinya dan kilasan bakatnya selama di London Utara. Namun, di Bayern Munich lah Serge Gnabry benar-benar mengumumkan dirinya di panggung global.
Kecepatan yang luar biasa, kemampuan menggiring bola dan penyelesaian klinisnya mendorong Bayern Munich meraih gelar domestik dan Eropa, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu winger paling menarik di sepak bola dunia. Keputusan Arsenal untuk melepaskan Serge Gnabry tanpa sepenuhnya memanfaatkan potensinya adalah kesalahan yang menyesal.
CARLOS TEVEZ [MANCHESTER CITY KE JUVENTUS]
Waktu Carlos Tevez di Manchester City penuh dengan momen-momen gemilang dan kontroversi. Namun, kepergiannya ke Juventus pada tahun 2013 datang sebagai kejutan bagi banyak penggemar Premier League.
Ketangguhan, kerja keras dan kemampuan mencetak gol Carlos Tevez memikat hati para penggemar Manchester City, dan absennya meninggalkan kekosongan yang terasa dalam susunan serang tim tersebut. Selama berseragam Juventus, Carlos Tevez terus berkembang, memainkan peran penting dalam kemenangan mereka di Serie A dan menjadikannya salah satu penyerang paling ditakuti dalam sepak bola Eropa.
DAVID BECKHAM [MANCHESTER UNITED KE REAL MADRID]
Kepergian David Beckham dari Manchester United ke Real Madrid pada tahun 2003 mengirimkan gelombang kejut di dunia sepak bola. Pria asal Inggris itu, dikenal karena umpan silang yang akurat, keahlian sepak bola mati dan citra glamor, meraih kesuksesan besar di Manchester United, memenangkan banyak gelar Premier League dan menjadi kapten tim. Namun, kepindahan David Beckham ke Real Madrid lebih meningkatkan statusnya sebagai ikon sepak bola global, bermain bersama legenda-legenda seperti Zinedine Zidane dan Ronaldo. Kepergian David Beckham dari Manchester United menandai akhir dari sebuah era, meninggalkan para penggemar merindukan karismanya yang tak tertandingi dan kecemerlangan di lapangan.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan