Setelah 6 pertandingan beruntun tanpa kekalahan di Liga Inggris, Leeds United akhirnya mengambil aksi berani dengan menurunkan Marcelo Bielsa. Setelah kalah beruntun dan puncaknya mereka kalah 0-4 dari Tottenham Hotspur. Kini mereka telah mendapatkan pelatih baru asal Amerika yaitu Jesse Marsch.
Meskipun pada debutnya Jesse Marsch tidak menerima hasil yang positif. Mereka kalah 0-1 dari Leicester City. Akan tetapi hal ini cukup menunjukan perkembangan. Pasalnya Leeds United saat ini dilanda banyaknya pemain cedera. Namun formasi yang diberikan Jesse Marsch mampu membuat mereka bertahan dengan baik.
Apa Rencana Jesse Marsch untuk Leeds United?
Seperti yang kita ketahui, Leeds United di musim ini sangat rentan di area belakang. Mereka telah kebobolan 60 kali sepanjang musim 2021/2022. Sistem man marking Marcelo Bielsa tidak terlalu bekerja dengan Leeds United. Terutama sejak Diego Llorente, Kalvin Phillips, Patrick Bamford dan Liam Cooper cedera. Namun Marcelo Bielsa tetap memaksakan meskipun kurang personil.
Tentu saja Jesse Marsch tidak mungkin langsung membuat tim jadi lebih baik. Namun pertandingan melawan Leicester City menunjukan meningkatkan pertahanan Leeds United. Apalagi Patrick Bamford mulai mengikuti sesi latihan, Jesse Marsch akan mendapatkan tambahan pemain.
Ada kemungkinan Jesse Marsch akan memakai filosofi yang sama ketika dia mengasuh RB Salzburg. Gaya kepelatihan Jesse Marsch sepertinya akan cocok untuk meningkatkan motivasi pemain dan mulai mengubah sistem bertahan.
Permainan Bola Tinggi dan Cepat
Jesse Marsch akan membuat anomali di Liga Inggris. Jiak biasa orang-orang bermain umpan pendek. Gaya permainannya sepertinya akan mengandalkan bola tinggi namun dengan transisi yang cepat. Hal ini bisa kita lihat bagaimana Jesse Marsch lebih mengandalkan 4 bek dan 2 gelandang bertahan saat melawan Leicester City.
Jesse Marsch mengatakan bahwa hilangnya man marking tentu akan membuat tim lebih rentan terutama ketika di babak kedua. Namun perubahan ini akan membuat Leeds United lebih konservatif. Tujuannya membuat pemain depan lebih leluasa dan menyimpan banyak tenaga. Sedangkan 6 pemain bertahan akan bermain lebih statis dan menjalankan peran mereka.
Lini pertahanan akan menjadi kunci untuk Jesse Marsch. Ia memainkan kembali Tyler Adams untuk menggantikan Kalvin Phillips. Tentu ini keputusan yang tepat. Tyler Adams akan jadi kunci pertahanan Leeds United. Ia akan bertanggung jawab untuk mengantisipasi serangan dan menenangkan bola.
Penyerangan Habis-habisan
Metode yang diterapkan Jesse Marsch tampaknya akan sukses hingga akhir musim ini. Meskipun Leeds United kalah 0-1 dari Leicester City. Kita patut mengacungi jempol kepada Jesse Marsch atas perubahan yang terjadi.
Mereka kalah, namun Leeds United menguasai bola. Terhitung Leeds United melakukan 19 total tembakan dengan 4 tembakan mengarah ke gawang. Tentu saja statistik ini akan meningkat seiring masuknya Patrick Bamford.
Pertandingan melawan Aston Villa akan menjadi bukti perubahan baru Leeds United. Pola menyerang dengan mengandalkan 2 pemain depan sepertinya akan sukses bagi Leeds United. Apalagi boal tinggi dengan transisi cepat masih sangat jarang digunakan oleh tim di Liga Inggris.Ini akan jadi hal baru, sehingga lawan mereka akan perlu banyak waktu untuk bisa beradaptasi. Kita doakan saja Jesse Marsch bisa membawa Leeds United ke papan tengah Liga Inggris. Karena saat ini mereka berada di posisi ke 16 dengan raihan 23 poin. Mereka hanya selisih 1 poin dari Everton yang juga kalah di pekan ini.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan