Indonesia 1-3 Irak
Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor 1-3 di Ahmad bin Ali Stadium dalam lanjutan fase grup Piala Asia yang digelar Senin (15/1/2024).
Mohanad Ali, Osama Rashid, dan Aymen Hussein menjadi pahlawan kemenangan bagi tim nasional Irak dengan mencetak gol dalam pertandingan tersebut. Di sisi lain, tim nasional Indonesia berhasil memperkecil ketertinggalan lewat kontribusi Marselino Ferdinan.
Dengan hasil ini, tim nasional Irak berhasil meraih posisi kedua dalam klasemen sementara grup D. Sementara tim nasional Indonesia harus berada di dasar klasemen.
Jalannya Pertandingan
Babak pertama
Pertandingan yang berlangsung di Ahmad bin Ali Stadium berlangsung dengan intensitas tinggi. Sejak peluit pertama dibunyikan, kedua tim langsung saling menyerang secara agresif.
Tim nasional Irak tampil dominan pada awal laga, tetapi tim nasional Indonesia berhasil menciptakan peluang berbahaya pertama melalui tendangan chip Marselino Ferdinan. Sayangnya, bola hanya mengenai mistar gawang.
Irak berhasil membuka skor pada menit ke-17 setelah Mohamed Ali memanfaatkan kehilangan bola Marselino. Ali masuk ke kotak penalti Indonesia dan berhasil menjebol gawang Ernando dalam situasi satu lawan satu. Irak unggul 0-1.
Meski tertinggal, tim nasional Indonesia meningkatkan intensitas serangan. Mereka berusaha mengejar ketertinggalan, namun serangan-serangan mereka sering terhenti di lini tengah karena kehilangan bola.
Pada menit ke-36, skuat Garuda berhasil menyamakan skor menjadi 1-1. Yakob Sayuri melakukan pergerakan di sisi kanan, memberikan umpan silang kepada Marselino Ferdinan, yang dengan mudah mencetak gol ke gawang kosong Irak.
Gol tersebut membuat tim nasional Indonesia semakin percaya diri menyerang. Namun, di akhir babak pertama, gawang Indonesia kembali kebobolan setelah bola muntah hasil tepisan Ernando jatuh ke kaki Osama Rashid. Rashid dengan mudah mencetak gol, meskipun terjadi kontroversi offside yang ditinjau oleh VAR. Babak pertama berakhir dengan skor 1-2 untuk keunggulan Irak.
Babak kedua
Selama jeda pertandingan, Shin Tae-yong melakukan perubahan pemain dengan menarik Asnawi Mangkualam dan menggantinya dengan Witan Sulaeman. Pada awal babak kedua, gawang Ernando hampir saja kebobolan setelah Amir Fouad mencetak gol. Namun, gol tersebut tidak diakui karena VAR mengindikasikan adanya offside dalam proses terciptanya gol tersebut.
Setelah gol yang dianulir tersebut, tim nasional Indonesia berusaha meningkatkan intensitas serangan. Namun, Irak juga tak tinggal diam. Pada menit ke-65, Amir Fouad hampir mencetak gol, tetapi tembakannya masih melambung di atas mistar gawang Indonesia.
Pada menit ke-75, gawang Indonesia kembali terkoyak. Rizky Ridho kalah dalam duel udara dengan Aymen Hussein, pemain pengganti Irak itu menguasai bola dan melepaskan tembakan keras yang sukses menggetarkan jala Indonesia. Skor menjadi 1-3 untuk keunggulan Irak.
Setelah kebobolan, Shin Tae-yong melakukan tiga pergantian. Rafael Struick, Elkan Baggott, dan Ivar Jenner digantikan oleh Dimas Drajad, Ricky Kambuaya, dan Marc Klok. Namun skor 1-3 untuk keunggulan Irak tidak berubah.
Susunan Pemain
Indonesia (3-4-3): Ernando Ari; Rizky Ridho, Jordi Amat, Elkan Baggott (Ricky Kambuaya 76′); Asnawi Mangkualam (Witan Sulaeman 46′), Ivar Jenner (Marc Klok 76′), Justin Hubner, Pratama Arhan; Yakob Sayuri, Rafael Struick (Dimas Drajad 76′), Marselino Ferdinan
Pelatih: Shin Tae-yong
Irak (4-2-3-1): Jalal Hasan; Saad Natiq, Hussein Ali, Ali Adnan, Merchas Doski; Osama Rashid (Youssef Amyn 71′), Amir Al-Ammari; Ibrahim Bayesh, Zidane Iqbal (Bashar Rasan 60′), Ali Jasim; Mohanad Ali (Aymen Hussein 60′)
Pelatih: Jesus Casas
Statistik
- Dalam hal penguasaan bola, Indonesia hanya mencatatkan 33%, sedangkan Irak lebih unggul dengan memiliki 67%.
- Untuk jumlah tembakan, tim asuhan Shin Tae-yong memiliki delapan kali percobaan dimana satu diantaranya tepat sasaran dan tujuh lainnya jauh dari sasaran. Sedangkan pasukan Jesús Casas memiliki 15 tembakan dengan lima diantaranya tepat sasaran dan 10 lainnya jauh dari sasaran.
- Mengenai sepak pojok, Indonesia hanya satu kali mendapat kesempatan dan Irak memiliki enam kesempatan.
- Dalam jumlah pelanggaran, Indonesia melakukannya 11 kali dengan ganjaran dua kartu kuning wasit. Sedangkan Irak melakukannya empat kali tanpa peringatan keras dari wasit.
- Marselino Ferdinan menciptakan gol pembuka untuk Indonesia pada Piala Asia kali ini. Gelandang berusia 19 tahun itu berhasil memanfaatkan umpan dari Yakob Sayuri.
- Pertama kalinya dalam lima penampilan di Piala Asia, tim nasional Indonesia harus menelan tiga gol dalam pertandingan pembuka mereka. Sebelumnya, pada tahun 2000, tim nasional Indonesia kebobolan dua gol melawan Kuwait, pada 2002 bermain imbang 0-0 melawan lawan yang sama, 2004 meraih kemenangan 2-1 atas Qatar, dan pada 2007 mengalahkan Bahrain 2-1.
- Gol yang dicetak oleh Marselino Ferdinan menjadi satu-satunya tembakan ke arah gawang Irak yang mampu dihasilkan oleh tim nasional Indonesia. Meskipun Rafael Struick dan rekan-rekannya melepaskan cukup banyak tembakan, Indonesia hanya berhasil mengirimkan enam sepakan secara keseluruhan dalam pertandingan tersebut.
Man of The Match – Mohanad Ali
Mohanad Ali terpilih sebagai man of the match dalam pertandingan ini atas beberapa alasan utama. Pertama, ia mencetak gol pertama bagi Irak setelah merebut bola dari Marselino Ferdinan dan melepaskan tembakan sukses mengalahkan Ernando.
Ali juga menjadi ancaman sepanjang pertandingan, meskipun hanya bermain selama 60 menit. Ia berhasil menahan bola dan membuka ruang bagi rekan-rekannya dalam menyerang Indonesia.
Catatan Pertandingan – Apa Saja Penyebab Kekalahan Indonesia?
Tim nasional Indonesia mengalami kekalahan 1-3 dari Irak dalam pertandingan Piala Asia 2023, dan berikut adalah lima penyebabnya:
- Gol Kontroversial: Gol kedua Irak oleh Rashid kontroversial karena Mohanad Ali terlihat offside sebelumnya. VAR tidak dapat menilai secara adil.
- Tidak Banyak Peluang: Indonesia melepaskan delapan percobaan dengan hanya satu yang mengarah ke gawang. Shin Tae-yong perlu mencermati cara tim menciptakan peluang.
- Link-up Play Tidak Berjalan: Meskipun permainan umum lebih baik daripada sebelumnya, link-up play Indonesia tidak efektif, terutama saat Rafael Struick kesulitan melancarkan serangan.
- Kurang Bersih Membuang Bola: Dua gol Irak terjadi karena tim gagal membersihkan bola dari lapangan. Pemain sering ragu-ragu saat mendapat kesalahan lawan.
- Kelengahan Lini Belakang: Tiga gol Irak berasal dari kelengahan di lini pertahanan. Masalah ini harus diatasi agar tim tidak tersingkir di laga kedua.
Pertandingan Berikutnya
Tim nasional Indonesia akan menghadapi Vietnam di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium dalam lanjutan fase grup Piala Asia pada tanggal 19 Januari 2024.
Sementara itu, Irak akan menghadapi Jepang di Education City Stadium dalam lanjutan fase grup Piala Asia pada tanggal 19 Januari 2024. Jangan ketinggalan sengitnya persaingan di Piala Asia. Simak terus prediksi kompetisi tersebut di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan