Awalnya Inggris tidak diperhitungkan dalam ajang Piala Dunia 2018. Mereka datang ke Rusia dengan serangkaian kritikan dari para pendukungnya. Namun kemudian terbukti mereka berhasil membalikkan semua kritikan itu. The Three Lions berhasil melaju sampai babak semifinal.
Sekalipun pada playoff tempat ketiga, Inggris kalah dari Belgia, tapi tetap saja penampilan Inggris di Rusia 2018 terhitung sukses. Tim ini dalam catatan SBOBET melakukan tujuh kali pertandingan, dengan empat kemenangan (atas Panama, Tunisia, Kolombia, Swedia) dan tiga kali kalah (dua kali dari Belgia dan kalah di semifinal dari Krosia).
Hasil imbang melawan Kolombia – dengan kemajuan berikutnya melalui tendangan penalti. Dan tiga kekalahan, dua kali ke Belgia dan di semifinal ke Kroasia setelah memimpin dengan 22 menit tersisa.
Keberhasilan Inggris yang sesungguhnya adalah berhasil membalikkan dugaan bahwa Inggris tak akan mampu melaju hingga sejauh ini.
Dugaan pengamat sebelumnya sangat beralasan. Sebab Inggris di Piala Dunia 2014 tersingkir pada babak grup. Maka sebelum Piala Dunia 2018 dimulai tak ada yang memprediksi Inggris bakal berhasil lolos sampai ke semifinal.
Sebelumnya mantan pemain Inggris, Teddy Sheringham pun memprediksi hal ini. Sebab Inggris minim pemain kelas dunia. Hanya ada Harry Kane yang dianggapnya memiliki kemampuan itu. Selebihnya dianggapnya bukanlah pemain kelas dunia.
Namun prediksi itu akhirnya dibikin rontok oleh skuad Gareth Southgate. Tim Inggris yang banyak diisi oleh pemain muda yang penuh energi mampu tampil cukup meyakinkan.
Skuad Penuh Pemain Muda
Khususnya ketika mereka berhasil membantai Panama dengan skor 6-1. Kemenangan itu mulai membangkitkan optimisme bahwa the Three Lions bisa berpartisipasi lebih jauh daripada dugaan banyak orang sebelumnya. Kemenangan atas Panama membuat Inggris mendapatkan 6 poin setelah sebelumnya juga berhasil menang 2-1 atas Tunisia. Hanya memang pada pertandingan ketiga grup, Inggris kalah dari Belgia 1-0.
Namun kekalahan itu juga sebetulnya bisa dipandang sebagai sebuah strategi untuk menghindari tim kuat seperti Brasil. Inggris kemudian menjadi runner up grup G. Dan pada babak 16 besar, Inggris pun bertemu Kolombia.
Inggris unggul lebih dulu lewat gol penalti Harry Kane. Namun kemudian Yerry Mina berhasil menyamakan kedudukan pada masa injury time. Pertandingan dilanjutkan hingga perpanjangan waktu dan juga tetap skor imbang 1-1. Maka pertandingan pun dilanjutkan dengan adu penalti.
Inggris menang 4-3 setelah Carlos Bacca dan Mateus Uribe gagal mencetak gol dari titik penalti. Sementara penendang penalti Inggris yang gagal hanyalah Jordan Henderson. Kemenangan ini membuat Inggris lolos ke perempatfinal untuk pertama kalinya sejak 2006.
Di babak perempatfinal, Inggris berjumpa tim Skandinavia, Swedia yang lolos setelah menyingkirkan Swiss. Di babak ini, Inggris menang lewat gol Harry Maguire dan Dele Alli. Walaupun Swedia tampil cukup bagus, tapi Inggris berhasil membuktikan dirinya mampu tampil lebih baik.
Skenario untuk menghindari tim-tim kuat rasanya berhasil diterapkan oleh Inggris sejauh itu. Sebab tim satu grup lainnya yang juga melaju ke babak semifinal, yaitu Belgia harus berhadapan dengan Brasil sebelum sampai ke semifinal. Di babak semifinal, Belgia bertemu dengan Perancis yang kemudian menjadi juara.
Sementara Inggris di semifinal berjumpa dengan Kroasia yang di perempatfinal mengalahkan tuan rumah Rusia. Di atas kertas, Inggris harusnya bisa mengalahkan Mario Mandzukic dkk. Namun kenyataannya berbeda. Inggris kalah 2-1 setelah melewati babak perpanjangan waktu. Gol Mario Mandzukic pada menit ke-109 meluluh-lantakkan harapan Inggris untuk bisa lolos ke final.
Setelah gagal sampai ke final, pada perebutan tempat ketiga, Inggris juga kalah dari Belgia dengan skor 2-0.
Namun lepas dari hal itu, Inggris terhitung berhasil. Gareth Southgate telah mampu membentuk tim nasional yang berisikan pemain muda yang penuh energi. Tentu saja ini sinyal baik bagi masa depan skuad Inggris. Tim ini banyak diisi oleh pemain muda berusia rata-rata 20-an tahun.
Ada kiper Jordan Pickford yang berusia 24 tahun, Trent Alexander-Arnold yang baru 19 tahun, Harry Maguire yang baru 25 tahun, John Stones yang masih 23 tahun, Kieran Trippier dan Kyle Walker yang sama-sama 27 tahun. Lalu Dele Alli baru berusia 22 tahun, Eric Dier usianya masih 24 tahun, Jesse Lingard berusia 25 tahun dan Ruben Loftus-Cheek juga masih 22 tahun.
Di barisan depan pun, Harry kane masih 24 tahun, Marcus Rashford baru 20 tahun, dan juga ada Raheem Sterling yang baru 23 tahun.
Mayoritas pemain Inggris adalah pemain muda. Dengan prestasi mereka yang mampu menembus babak semifinal FIFA 2018 ini, layak dinanti bagaimana penampilan mereka saat Piala Dunia 2022 nanti.
Ini adalah pencapaian baik seperti yang mereka capai pada Piala Dunia 1990 saat juga berhasil menjadi juara keempat. Tentu publik Inggris bisa lebih optimis menatap masa depan skuadnya yang penuh pemain muda ini.
Bettor SBOBET pun menanti bagaimana perkembangan skuad muda Inggris ke depannya. Skuad ini salah satu yang terus menarik untuk kita ikuti. Nantikan perkembangannya sambil terus menikmati taruhan sepakbola SBOBET.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita PIALA DUNIA 2018 dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan