Seusai menyingkirkan Roger Federer pada babak perempat final, langkah Kevin Anderson makin tak terbendung. Petenis asal Afrika Selatan ini mampu mengalahkan John Isner pada babak semifinal. Anderson tinggal menunggu lawannya di final yaitu Novak Djokovic atau Rafael Nadal.
Hasil taruhan tenis memang sudah diprediksi oleh blog tenis SBOBET sebelumnya. Namun Anderson harus melakukan pertarungan sengit sebeum akhirnya bisa menundukkan Isner. Anderson menang dengan skor 7-6 (8-6) 6-7 (5-7) 6-7 (9-11) 6-4 26-24.
Pertarungan seru terjadi. Bahkan untuk set terakhir saja dibutuhkan waktu selama dua jam dan 50 menit untuk menuntaskannya.
Anderson kini tinggal menunggu siapa lawannya di final antara Rafael Nadal atau Novak Djokovic.
Pertandingan Isner v Anderson memecahkan rekor sebelumnya untuk semifinal terpanjang di Wimbledon 2018. Terkahir kali, rekor pertarungan terlama dipegang oleh Djokovic ketika mengalahkan Juan Martin del Potro pada 2013. Saat itu dibutuhkan waktu empat jam dan 44 menit.
Anderson kini menjadi favorit kuat untuk merebut gelar Wimbledon 2018. Petenis yang menjadi runner-up Nadal pada final AS Terbuka tahun lalu ini kini menjadi petenis Afrika Selatan pertama yang berhasil menembus babak final. Sebelumnya hal itu dicapai oleh Brian Norton pada 1921.
Isner sendiri mengakui salah satu sebab kekalahannya karena dirinya masih terganggu dengan kondisi lecet pada kakinya.
“Lecet kaki saya benar-benar mengganggu saya,” katanya.
Pertandingan Tenis yang Panjang
Pertandingan semifinal Isner melawan Anderson menjadi pertandingan tenis kedua terlama selama era Grand Slam Terbuka. Total Anderson dan Isner bertempur selama enam jam dan 36 menit.
Rekor pertandingan ini mengalahkan waktu terlama saat Fabrice Santoro mengalahkan Arnaud Clement pada babak pertama Perancis Terbuka 2004 yang berlangsung enam jam dan 33 menit
Ada satu yang lebih lama yaitu saat pertandingan Isner lawan Nicolas Mahut pada babak pertama Wimbledon tahun 2010, dimana saat itu butuh 11 jam 5 menit untuk menuntaskan pertandingan.
Anderson pun mengakui kalau Isner adalah petenis yang hebat. Isner melakukan perlawanan sepanjang pertandingan.
Bagi Anderson, hasil ini juga memecahkan rekor barunya yaitu dapat mencapai final Grand Slam kedua dalam karirnya. Petenis Afrika Selatan itu mencapai final Grand Slam pertama dalam karirnya saat melaju ke final Amerika Serikat lalu, sekalipun kemudian kalah dari Rafael Nadal. Sekarang, Anderson menempati urutan ke- 8 dunia, dan dia dalam kondisi siap tempur untuk melawan pemenang antara Nadal atau Novak Djokovic.
Bagi Anderson, ini merupakan bagian dari mimpi yang menjadi kenyataan. Anderson juga diuntungkan karena memiliki waktu recovery yang lebih lama dibandingkan dengan calon lawannya nanti.
Dengan keberhasilannya ini, Anderson diperkirakan akan meningkatkan ranking tenisnya. Jika sampai berhasil menjadi juara Wimbledon 2018, bukan tak mungkin, Anderson akan mencapai urutan keempat petenis terbaik dunia.
Begitupun dengan Isner yang juga akan mengalami kenaikan peringkat. Kemungkinan Isner akan naik hingga ke peringkat 8 petenis terbaik dunia.
Perjalanan Panjang Kevin Anderson
Sebelum sampai ke babak puncak Wimbledon 2018, Kevin Anderson terlebih dulu telah menyingkirkan lawan-lawannya. Petenis ini ditempatkan sebagai unggulan ke-8 di Wimbledon 2018.
Pada putaran kedua, Anderson berhasil mengalahkan Andreas Seppi. Petenis Italia itu dikalahkannya dengan 6–3, 6–7(5–7), 6–3, 6–4.
Lalu berlanjut pada putaran ketiga, Anderson berhasil mengalahkan petenis Jerman yang menempati unggulan nomor 25, Philipp Kohlschreiber dengan skor 6–3, 7–5, 7–5.
Lalu pada putaran keempat, giliran Anderson mengalahkan petenis Prancis Gaël Monfils. Lalu berlanjut pada babak perempat final. petenis unggulan pertama asal Swiss, Roger Federer berhasil ditaklukkannya. Kini dirinya pun menjadi unggulan kuat untuk bisa menjadi peraih gelar Wimbledon 2018.
Sekalipun sebelumnya juga terlibat pertarungan melelahkan lawan Federer, namun Anderson mampu tampil prima melawan Isner.
Anderson mengungkapkan dirinya memiliki keinginan untuk terus mencoba untuk sukses,. Dirinya pun mengakui Isner lawan yang berat.
kedua petenis sebelumnya sudah pernah beberapa kali bertemu, dan Anderson mengakui kini Isner menjadi petenis yang jauh lebih baik.
Servis yang dimiliki Isner merupakan senjata andalan petenis Amerika Serikat. Namun Anderson dapat mengatasinya dan bisa memanfaatkan peluang yang muncul pada set ketiga.
Anderson mengatakan dirinya hanya mencoba untuk terus berusaha dan mendorong dirinya sendiri.
Menarik ditunggu nantinya siapakah lawan Anderson di babak final Wimbledon 2018. Jangan lupa pasang taruhannya di SBOBET!
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita TENIS dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan